Lepas




Kau pilih aku sebagai teman jalan tapi urung kita beriringan. Di jalan yang sama, tak mampu kita bergandengan. Kau tak pernah pergi, hanya saja aku tak bisa mengimbangi. Aku dipenuhi benci, terkadang dilingkupi sesal dalam diri.

Bersamamu Aku justru semakin jauh dari diriku. Barangkali kau juga demikian?

Kupikir selama ini kita sudah sama-sama terlempar jauh dari diri kita yang sebenarnya. Kita sibuk menahan diri, merasa tengah saling memaklumi padahal secara tak langsung tengah memupuk benci satu sama lain.

Tentu aku tidak ingin menyesal. Bukankah penyesalan hanyalah cara waktu menyidir ketidakberdayaan manusia terhadapnya? Aku tidak ingin merendahkan diri dianggap tak berdaya. Aku hanya ingin berterimakasih, karena darimu, dari jalinan ini aku dapat begitu banyak pelajaran berharga.

Tentang apapun itu, tentang suka atau duka sepanjang kita punya cerita.

Dari pertemuan ini aku belajar bagaimana harus menghadapi seseorang dengan lebih baik, menanggapinya dengan bijaksana. Aku belajar cara menghargai perasaan, pun cara menekannya. Selamanya, kau adalah pelajaran berharga bagi hidupku.

Kelak, aku tak boleh lagi gegabah mengambil keputusan. Tak boleh lebih mengandalkan perasaan ketimbang pikiran. Akhirnya aku dapat belajar bagaimana menguatkan hati untuk melepaskan sesuatu yang memang tak baik buatku.

Kita tak pernah baik-baik saja. Kita kosong. Kita begitu hambar tapi kita menutup diri untuk mengakui. Lantas pada sebuah perasaan yang kasihan, bukankah melepaskan adalah sebaik-baik jawaban?




Mari akhiri. Seringkali kita cenderung buruk memprediksi apa yang membuat kita bahagia. Mari juga saling lupakan, berjalan tanpa perlu berbalik badan. Bukankah mengingat seseorang yang telah pergi adalah pisau paling tajam untuk melukai diri sendiri?

Kelak, saat sudah berdamai dengan diri masing-masing tentulah kita akan kembali jadi teman di masa depan. Semoga saat bertemu kembali kita sudah selesai dengan segala kebencian masa lalu. Saat itu, marilah akrab kembali sebagaimana kemarin kita kerap bertukar kabar, bertukar cerita.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts