Selamat Jalan
Bagaimana bisa aku berlapang dada sedang kau pergi begitu tiba-tiba.
Hendak ikhlas bagaimana aku jadinya, sedang akal sehatku masih sulit berdamai dengan kenyataan, pikiranku menolak percaya sampai hari ini.
Masih ada banyak cerita tertahan di kepala, janji-janji yang belum kau dan aku tepati, segala rahasiaku yang kini kau bawa pergi tanpa permisi. Bagaimana bisa aku tetap waras setelah kau tidak ada lagi.
Biar dulu kuhabiskan energiku meratap sepanjang hari, jangan paksa aku ikhlas dan terima secepat ini. Biar kusembuhkan dulu sesak ini baru kemudian aku bisa berdoa.
Tenang di alam sana, Beng.
Comments
Post a Comment