Kesepian
Bayangkan kamu berupaya lari dari kesepianmu setiap hari
Tapi bahkan kamu masih bisa merasakannya hingga dalam mimpi
-
Dua puluh tahun lalu
Di luar sedang gerimis, sedang kamu duduk di kursi sebuah ruang tamu yang luas khas rumah zaman dulu, di depan jendela kayu terhalang jeruji. Kamu memandang nanar ke luar jendela
Sayup kamu mendengar suara tawa dari rumah di depan, tawa renyah dari rumah yang jaraknya hanya beberapa langkah
Lalu kamu sadar kamu sendirian
Kamu tak kekurangan apapun di rumah ini, kamu hanya tak punya teman. Apakah tak punya teman jauh lebih baik daripada tak punya makan?
Kamu tidak menangis. Kamu hanya termenung melihat gerimis. Di depan jendela kayu, di dalam sebuah ruangan luas namun saat itu kamu merasa perasaan sedihmu hanya kecil saja. Sangat kecil. Jadi kamu tak perlu menangis.
Oh bukan, kamu bahkan tak tahu kalau itu adalah perasaan sedih yang sewajarnya ditangisi. Kamu bahkan tak paham bahwa dirimu tengah nelangsa karena kamu tak punya teman tertawa. Kamu hanya bisa merasakan angin dari balik jendela, mencium bau tanah basah, tapi kamu tak paham apa itu kesepian.
Bertahan Shella kecil, bertahan.
-
Karena ternyata kamu masih harus merasakannya hingga hari ini. Hingga usiamu 27 tahun. Kesepian. Bedanya, kini kamu merasakannya di tengah keramaian.
Di tengah banyak rangkulan juga pelukan hangat orang-orang yang tak membiarkanmu sendirian. Di tengah banyak cerita dan tawa orang-orang yang tak membiarkanmu bersedih sendirian. Kamu tak kurang segalanya yang kau butuhkan di umur sekarang. Tapi kenapa hampa tetap datang?
-
Menyebalkan sekali
Padahal kamu merasa sudah sangat memahami hidup tapi berdamai dengan kesepian dalam dirimu saja kamu tak mampu
Menyedihkan sekali
Seperti saat hari ini mimpi itu datang lagi
Kamu mendadak terbangun saat tahu dirimu kembali berada di depan jendela kayu dan termenung sendirian, dengan rasa sedih dan kesepian yang begitu nyata
Tidurmu jadi sesuatu yang menakutkan, karena perasaan sepi itu datang lagi seperti hantu. Pejam rasanya menyeramkan. Mengapa kesepian jadi begitu menakutkan?
Comments
Post a Comment